Kapolres SBB Berganti

oleh -213 Dilihat
oleh

Butar-Butar Setiawan Paparkan Kondisi Stabilitasi SBB

SBB, tvonlinetidore.net – Sebagai bagian dari penyegaran ditubuh Polres Seram Bagian Barat (SBB), maka pada Sabtu, 14 September 2019, digelar penandatanganan memori serah terima jabatan dari Pejabat Kapolres lama, AKBP Agus Setiawan, S.Ik kepada Pejabat Kapolres baru AKBP Bayu Tarida Butar-Butar, S.Ik.

Hadir dalam kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Mapolres SBB, Jalan Trans Seram, Dusun Papora tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten SBB, Ha Mansur Tuharea SH, pejabat lama Kapolres SBB, AKBP Agus Setiawan, Ketua PN Piru, Johanes Dairo Mallo, Kalapas Kelas II Piru, Saiful Sahril, Kajari Dataran Hunipopu, Sugih Carvalo SH MH, Para Kabag dan Kasat dilingkup Polres SBB, Para Kapolsek di Wilayah Hukum Polres SBB, dan personil Anggota Polres serta para Ibu Bhayangkari.

Dalam sambutannya, pejabat lama Kapolres SBB, AKBP Agus Setiawan S. Ik menyatakan bahwa kondisi geografis Seram Bagian Barat sebagian besarnya adalah lautan yang terdiri dari 75 ribu Km2 sedangkan wilayah darat hanya 500 Km2.

Untuk sektor ekonomi mayoritas perkebunan, perikanan dan ada tambang di wilayah Kecamatan Huamual di Gunung Tembaga namun sudah ditutup sejak bulan Desember 2017. “Karena itu kita antisipasi jangan sampai dibuka atau ada penambangan sembunyi-sembunyi ini imbas dari penutupan Gunung Botak (Buru),” ungkap Setiawan.

Dari segi Sosial Budaya jumlah penduduk SBB adalah 200 ribu jiwa, sementara sejumlah suku pendatang yang mendiami SBB adalah suku Buton, Bugis, Makassar, Toraja dan Jawa, sementara jumlah personel Polres SBB saat ini adalah 488 personil.

Setiawan menandaskan, untuk Stabilitas keamanan, yang perlu diantisipasi adalah potensi konflik pada beberapa titik konflik yang telah dipetakan sehingga cepat diantisipasi yaitu konflik antara Latu-Hualoy.

“Saat ini tersangka sudah diserahkan ke Jaksa dan menunggu proses sidang yang akan dilaksanakan di PN Ambon,” cetusnya.

Daerah potensi konflik selanjutnya adalah tapalbatas, antara Negeri Alang Asaude dan Hanunu, yang sudah diselesaikan, ia menandaskan, dalam rangka mengatasi konflik sosial yang terjadi di SBB, pihak Polres SBB juga dibantu oleh satuan TNI dan Brimob

Kapolres mengungkapkan selama bertugas, yakni 2,5 Tahun dirinya telah menganalisa setiap kejadian konflik, yakni sebelum konflik selalu ada kejadian yang mengawali, sehingga harus cepat diantisipasi terutama dalam menentukan jarak tempuh ke titik konflik tersebut.

Selain itu, pihaknya juga menentukan personil mana yang bisa cepat dimobilisasi ke tempat konflik serta koordinasi dengan Tokoh Masyarakat yang harus dilakukan duluan sehingga dapat meredam konflik lebih cepat.

“Kejadian konflik Tanah Goyang dan Iha, Saya telpon Kapolsek Manipah, dan Kapolsek lainnya selain Kapolsek Huamual,” tandasnya.

Ditambahkan juga, peran tokoh masyarakat sangat penting, contohnya pada kasus di Kamal, yakni persetruan antara Kaibobu dan Timokol, selain memerintahkan Kabag Ops dan kasat-kasat lainnya, ia juga berkoordinasi dengan anggota Polres yang bermarga Riry yang punya pengaruh di Masyarakat Kaibobu.

Diakhir sambutannya mantan Kapolres itu mengucapkan terima kasih kepada Para Kabag dan Kasad dan anggota di Jajaran Polres SBB dan Satuan TNI dan Brimob yang selalu bekerja sama membantu penanganan Konflik di lapangan. (Nicko Kastanja)

No More Posts Available.

No more pages to load.