PIRU (SBB) – Keselamatan pengguna jalan menjadi fokus utama dalam konteks berlalulintas pasalnya konteks ini, dapat dipahami sebagai urat nadi kehidupan, yakni sebagai cermin budaya bangsa dan tingkat modernitas.
Keselamatan dalam berlalulintas memang sering diabaikan, bahkan sering tidak dianggap penting hal ini dapat ditunjukkan dari political will pengguna lalulintas, kesadaran pengguna lalulintas baik pejalan kaki dan pengguna kendaraan bermotor ataupun pengguna lainnya masih rendah, pernyataan ini disampaikan, oleh Kapolres SBB, AKBP Bayu Tarida Butar-Butar S Ik
saat membacakan sambutan Kapolda Maluku saat Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra-Siwalima Tahun 2019 yang berlangsung di halaman upacara Mapolres SBB, Jalan Trans Seram, Piru, Kecamatan Seram Barat, Rabu, (23/10/2019).
Hadir dalam Apel Operasi itu, Wakapolda SBB, Akmil Djapa, para Pejabat Utama dilingkup Polres SBB, Pimpinan Instansi terkait yaitu Kadis Perhubungan SBB, Peking Calling didampingi stafnya, para Perwira, Beigadir dan Tantama serta PNS Polres SBB, Para undangan dan Peserta apel Gelar Pasukan.
Butar-Butar menambahkan, permasalahan di bidang lalu lintas, dewasa ini telah berkembang dengan cepat dan dinamis sebagai konsekuensi dari meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk yang memerlukan alat transportasi, sebagai sarana mobilitas dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Perkembangan transportasi juga, telah menginjak era digital dimana operasional order Angkutan Publik sudah berada dalam gengaman, modernisasi ini perlu diikuti dengan kinerja Polri khususnya Polantas sehinga mampu mengantisipasi segala dampak yang akan timbul.
“Karena itu, Kepolisian Lalulintas terus berupaya melaksanakan program Kapolri Yang disebut Promoter (Profesional, Modern dan Terpercaya).”cetusnya
Sesuai dengan amanat Undang -Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, maka diharapkan untuk mewujudkan dan memelihara keamanan keselamatan dan kelancaran serta ketertiban lalulintas (Kamselantas), meningkatkan kualitas keslamatan dan menurunkan tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas, membangun budaya tertib berlalulintas, meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Menurut Kapolres, masalah-masalah yang telah disebutkan, merupakan masalah kompleks yang tidak bisa ditangani oleh Polisi sendiri, melainkan sinergitas antar Pemangku Kepentingan menjadi sangat mendasar dalam menemukan akar masalah dan solusi yang harus diterima dan dijalankan oleh semua pihak.
Butar-Butar menyebutkan, berdasarkan program Decade of Action of Road Safety 2011-2020 atau dekade aksi keselamatan jalan yang dicanangkan oleh Perserikatan bergerak Bangsa-Bangsa yang bertujuan untuk menstabilisasi dan mengurangi tingkat kematian di jalan raya, dimana hal tersebut tertuang didalam sistem terpadu secara Umum Nasional Keselamatan (RUNK) melalui 5 pilar yakni, Manajemen Keselamatan Jalan, Jalan yang berkeslamatan, Kendaraan yang berkeslamatan, Prilaku pengguna jalan yang berkeslamatan, Penanganan Korban paska kecelakaan.
Kapores menandaskan, Program Nawacita Presiden RI adalah menghadirkan kembali Negara untuk melindungi Segenap Bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara di dalam program ini yang telah dijabarkan dengan 11 program prioritas yang telah di jabarkan Kapolri yaitu Promoter (Profesional, Modern dan Terpercaya )pada program ke 11 Quick Wins Polri di dalam pelaksanaan tugas kepolisian diimplementasikan dengan kehadiran anggota Polri di tengah -tengah Masyarakat dimana Korlantas Polri program ke 11 angka ke 6 yaitu Polisi sebagai pelopor penggerak Revolusi Sosial dan tertib sosial di ruang publik.
Usai apel tersebut, langsung dilanjutkan dengan sweeping kendaraan bermotor yang melewati ruas jalan di depan jalan Mapolres SBB, tercatat kendaraan milik sejumlah publik figur di SBB yang diperiksa yakni Mobil milik Anggota DPRD SBB terpilih, Boby Gunawan Tionotak, Motor milik mantan anggota DPRD, Hendrik Seriholo, mobil Milik Dinas Pariwisata SBB juga ikut terciduk.
Reporter: Nicko Kastanja
