HALMAHERA TENGAH – Pemuda Desa Kipai, Kecamatan Patani, Kabupaten Halmahera Tengah, Oesman Guanen angkat bicara terkait kemarau yang berdampak pada krisis atau kelangkaan air bersih berkepanjangan di Desa Kipai.
“Air bersih yang digunakan oleh masyarakat saat ini tidak berjalan normal. Hal tersebut mungkin karena dipengaruhi oleh musim kemarau, sehingga air tersebut hanya dapat digunakan di waktu malam dan itupun tidak berjalan normal,” kata Oesman Guanen, Senin (23/12).

Dikatakan juga air bersih yang sebelumnya dipasang, tidak ada penanggungjawab yang mengakibatkan air tersebut akhirnya tidak terurus.
Diakuinya, permasalahan ini telah dirasakan oleh masyarakat sejak beberapa tahun terakhir, tapi hingga kini belum ada penanganan serius dari Pemerintah dan DPRD Kabupaten Halmahera Tengah.
“Jadi pada prinsipnya air bersih itu juga harus ada pengelolanya, sehingga ada orang yang mengurusnya,” tuturnya.
Dijelaskan, air bersih merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat, dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
“Coba dibayangkan, di waktu malam masyarakat setempat harus berupaya untuk mengangkut air dengan sejumlah ember atau gelong untuk keperluan mereka sehar-hari,” pungkasnya.
Menurutnya, kondisi tersebut sangat memperihatinkan. Oleh sebab itu, dirinya mewakili masyarakat dan dan juga putra daerah Desa Kipai meminta agar Pemerintah dan DPRD Halmahera Tengah untuk segera mengatasi masalah tersebut, hingga tidak berentet pada bulan Ramadhan nantinya. (MS)