PAD Malut Melampaui Target Hingga Rp1 Triliun Lebih

oleh -111 Dilihat
oleh

Sofifi-  PAD Maluku Utara Melampaui Target Hingga Rp1 Triliun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara mencatat kinerja gemilang dalam realisasi pendapatan daerah tahun anggaran 2025. Berdasarkan data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Malut per 19 November 2025, pendapatan daerah telah mencapai lebih dari Rp3 triliun dari target APBD Rp3,23 triliun, atau setara 92,84 persen.

Capaian ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya dan menjadi indikator kuat bahwa pertumbuhan ekonomi regional di Malut terus menunjukkan tren positif.
Sumber pendapatan terbesar berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berhasil menyentuh lebih dari Rp1 triliun, melampaui target 121,21 persen dari total target Rp861,7 miliar.
Sektor pajak daerah menjadi penyumbang dominan, dengan total realisasi Rp901,8 miliar dari target Rp710 miliar atau 127,01 persen. Beberapa komponen pajak yang mencatat capaian tertinggi antara lain:
– PBBKB (Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor) tembus Rp563,4 miliar, atau 188,26 persen dari target Rp299,2 miliar.
– Pajak Air Permukaan mencapai Rp145,7 miliar, atau 126,84 persen dari target Rp114,9 miliar.
– Pajak Alat Berat (PAB) menjadi pos paling menonjol dengan realisasi Rp4,81 miliar, atau 321 persen dari target Rp1,5 miliar.
Adapun pajak kendaraan (PKB dan BBNKB) serta pajak rokok masih berada di bawah target, namun tetap menjadi komponen penting struktur PAD.
Selain pajak, retribusi daerah juga membukukan kontribusi signifikan mencapai Rp9,79 miliar, atau 86,22 persen dari target Rp11,35 miliar.
– Retribusi Jasa Umum mencapai 162,03 persen.
– Retribusi Jasa Usaha mencatat angka spektakuler 403,10 persen.
Sementara Retribusi Perizinan Tertentu baru menyentuh 5,66 persen, masih jauh dari target Rp6,04 miliar.
Selain PAD, pendapatan transfer pusat juga menjadi komponen penting struktur pendanaan daerah. Dari target Rp2,37 triliun, realisasi saat ini mencapai Rp1,937 triliun atau 81,71 persen. Komponen ini terdiri dari dana bagi hasil, DAU, DAK fisik dan nonfisik, serta dana transfer wajib lainnya.
Yang menarik, komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah melampaui ekspektasi dengan capaian Rp19,36 miliar, atau 9.684 persen dari target Rp200 juta, terutama dari hibah lembaga swasta dalam negeri.
Kepala Bapenda Malut Zainab Alting menyampaikan optimisme bahwa pendapatan daerah hingga akhir Desember berpotensi melampaui target yang ditetapkan.
“Capaian ini menunjukkan peningkatan tata kelola fiskal sekaligus menggambarkan geliat ekonomi masyarakat yang terus tumbuh, khususnya pada sektor transportasi, perdagangan, dan industri pengolahan,” ujar Zainab kepada Senin (24/11/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa Opsen MBLB merupakan objek pajak baru sesuai UU Nomor 1 Tahun 2022 yang baru mulai ditarik tahun ini, sehingga sehingga belum ditetapkan target awal.
“Kami terus berupaya maksimal agar yang belum mencapai target bisa segera terealisasi. Kami sangat optimis capaian tahun ini melampaui target akhir tahun,” ucapnya.(Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.