Andi Abdul Salam Tegaskan, Oknum Dugaan Pencabulan di Oba Selatan bukan Pembina Pramuka

oleh -514 Dilihat
oleh

TIDORE KEPULAUAN, tvonlinetidore.net – Andi Abdul Salam selaku andalan cabang urusan Pramuka Putra, Kwartir Cabang Pramuka Kota Tidore Kepulauan membantah keras, terkait dugaan pelaku pencabulan di Oba Selatan yang mengatas namakan sebagai pembina Pramuka.

“Sesuai dengan berita telah termuat kejadian dugaan pencabulan oleh pembina pramuka Oba Selatan. Di hari ini, tempat ini, saya selaku andalan cabang urusan putra kwartir cabang Kota Tidore Kepulauan menyampaikan dengan tegas, bahwa pelaku dugaan pencabulan itu bukan pembina Pramuka,” kata Andi, saat dikonfirmasi media ini di Sekretariat Kwartir Cabang Pramuka Tidore, Kelurahan Gamtufkange, Selasa (27/08/2019).

BACA JUGA: Siswi SMA Diduga Dicabuli di Perkemahan, Pelaku sudah Dilaporkan

Andi mempertegas bahwa pelaku dugaan pencabulan tersebut bukanlah pembina Pramuka. Namun yang bersangkutan adalah mantan pengurus ranting Oba Selatan atau Pramuka non aktif.

“Kalau dia Pramuka aktif maka jelas Kwartir akan mengambil sikap kode etik yang dinamakan sidang kehormatan, kuncinya dia di pecat dengan tidak hormat. Tapi yang bersangkutan ini bukan pembina, bukan guru, dan dia ini juga bukan PNS,” tegas Andi.

Dikatakannya, bila berbicara sebagai pembina maka harus ada proses yang dilalui. Dan kalau bersangkutan adalah guru maka Mabigus atau kepala sekolah akan dipanggil.

“Namun dia ini bukan pembina, bukan guru, dia adalah simpatisan. Simpatisan dengan pembina beda. Dia ini kegiatan Pramuka mungkin dia tidak di undang dia datang sendiri,” jelas Andi.

Ditempat yang sama, Andalan cabang urusan Pramuka Putri, Suryani Abdullah turut serta mempertegaskan bahwa yang bersangkutan bukan pembina Pramuka. Dirinya meminta kepada Mabigus yang mau membuat kegiatan perkemahan Pramuka, setidaknya melibatkan seluruh guru untuk mengantisipasi jangan sampai ada yang merasa Pramuka kemudian datang dan ikut masuk dalam kegiatan Kepramukaan.

“Kepsek lebih tegas kepada pembina gugus depan yang ada di pangkalan atau sekolah itu,” pungkasnya.

Ditanya soal sikapnya sebagai atas tindakan yang dilakukan oleh oknum tersebut, dirinya mengatakan selaku kaum perempuan, dirinya tidak menerima atas tindakan yang dilakukan itu. Ia pun meminta agar harus di proses hukum.

“Pelaku ini bukan anggota Pramuka, dan kalau sikapa saya selaku perempuan maka saya tidak terima itu, ini harus di proses hukum,” akunya. (Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.