
WAIMITAL, Tvonlinetidore.Net – Merasa terpanggil untuk membantu korban Gempa Bumi bermagnitudo 6,8 skala richter (SR) yang terjadi pada Kamis, ( 26/9/2019) lalu, Aliansi Pencinta Alam Maluku Tengah, melakukan kegiatan bagi bantuan dan pemeriksaan kesehatan di sejumlah titik pengungsian di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Ditemui di Posko Penanggulangan Bencana Kabupaten SBB, Kantor Desa Waimital, Kecamatan Kairatu pada Kamis, (3/10/2019), koordinator Aliansi Pencinta Alam Malteng, Jamrud Tualeka, menyatakan, timnya akan langsung turun sendiri ke masyarakat untuk membagikan bantuan karena Aliansi Pencinta Alam Malteng merasa sebagai bagian dari masyarakat.
Ia menjelaskan, selain memberikan bantuan Sembako, Aliansi Pencinta Alam Malteng juga memiliki tim kesehatan, terdiri dari lima orang paramedis.
“Untuk medisnya, kita akan menggunakan dokter organik dari wilayah SBB,” cetus Tualeka.
Menurut Tualeka, untuk bantuan layanan kesehatan, tim kesehatan telah menyiapkan beberapa jenis obat. Selain itu, telah menyiapkan pelayanan Trauma Healing berupa permainan anak dan games yang bertujuan, mengembalikan dan membangun kembali kepercayaan diri anak dan orang dewasa yang trauma akibat gempa.
Disinggung mengenai alasan Aliansi Pencinta Alam Malteng membantu korban Gempa di SBB, Tualeka mengatakan, alasanereka melayani masyarakat di SBB adalah, karena akibat Gempa 6,8 SR yang terjadi Kamis lalu, dampak kerusakan yang terjadi di Kabupaten Malteng tidak terlalu parah dibandingkan dengan wilayah Kabupaten SBB. Selain itu untuk masalah medis, juga telah tertangani.
“Sasaran lita adalah masuk ke wilayah-wilayah yang belum disentuh oleh Pemerintah, untuk pelayanan kesehatan semuanya telah tertangani di Malteng, karena Relawan kesehatan disana sudah cukup banyak, mereka sudah melayani di beberapa titik pengungsian, cara mereka juga mobile seperti kita. Kami merasa SBB belum tertangani, untuk itu kami ada di sini,” pungkasnya.
Tualeka mengungkapkan, untuk layanan kesehatan akan diprioritaskan pada anak-anak, ibu hamil, ibu melahirkan, dan lansia. Sementara penyakit yang biasanya sering menyerang masyarakat yang mengungsi adalah, diare, gatal-gatal, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
“Orientasinya biasa ke situ, tetapi nanti ditambah sesuai dengan keluhan yang ada di Masyarakat,” tuturnya.
Reporter: Nicko Kastanja