12 Tahun Tinggal di Gubuk Berdinding Nipah

Warga Miskin di Rokan Hilir Diduga Terabaikan

Kimun bersama istri dan kedua anaknya

ROKAN HILIR – Hidup digaris kemiskinan membuat seseorang tak mampu mendapatkan fasilitas hidup yang lebih layak seperti orang memiliki ekonomi mampu pada umumnya.

Kalimat ini yang pantas ditujukan kepada, Kimun (46) warga Jalan Srimulyo RT 002, RW 003, Desa Teluk Piyai, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.

Karena tak memiliki ekonomi yang mampu membuat dirinya harus melawan nasib dengan tinggal di rumah berukuran 4 x 5 meter terbuat dari bahan baku berdinding daun Nipah dan berlantai papan beratap daun nipah.

Meski tinggal dirumah jauh dari kata layak dan sehat. Namun Kimun dan keluarga tak memiliki pilihan lain dan harus tinggal di rumah itu.

Kepada wartawan, Kimun didampingi istri, Sugiarni dan kedua orang anaknya mengatakan, mereka sudah mencapai sekitar 12 tahun tinggal di gubuk reyot ini  tepatnya sejak tahun 2008 hingga saat ini 2019.

Ironisnya, keluarga miskin ini diduga tak mendapat perhatian serius dari pemerintah Kabupaten Rokan Hilir dalam mendapatkan bantuan rumah layak huni (RLH). Meski di Desa Teluk Piyai sering mendapat bantuan RLH namun keluarga Kimun seperti dianak tirikan.

Kimun mengaku tak memiliki penghasilan tetap, dalam bertahan hidup ia hanya bekerja semberautan menjadi buruh kasar. Yang mana penghasilan tak seberapa dapat satu hari dan habis satu hari.

Ia berharap kepada pemerintah Kabupaten Rokan Hilir agar dapat memberikan bantuan Rumah layak Huni kepada keluarganya pada tahun 2020 mendatang.

“Sejak kami pindah disini dari Rantau Prapat Sumatra Utara ini lah rumah kami, tiap tahun pihak desa minta data seperti KK dan KTP katanya untuk bantuan rumah RLH tapi sampai sekarang tak ada, entah dialihkan kemana saya tak tau, kami sangat berharap sekali supaya pemerintah bisa memberikan bantuan Rumah kepada kami,” katanya. (Rozi)

624 View

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *