SURABAYA – Pelaksanaan Kegiatan Peer Learning Meeting (PLM) Nasional oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bertujuan untuk menunjukan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa Perpustakaan memiliki peran penting dalam mencerdaskan anak bangsa. Hal ini disampaikan kepala Perpustakaan Nasional Drs Muh. Syarif Bando saat menghadiri pembukaan kegiatan PLM Nasional yang dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak di hotel JW Merriot, Surabaya. Kamis, (5/12/19).
Menurut Syarif Bando, berbicara revolusi industry 4.0 maka kita berbicara tentang tekhnologi. Bagaimana bangsa Indonesia bergerak untuk melakukan eksport dan inilah yang menjadi paradigma kita.
“Ketika kita berbicara tentang literasi maka bagaimana kita berbicara tentang seperti apa penjabarannya maka tahap pertama literasi adalah kemampuan mengumpulkan semua sumber bahan bacaan untuk menjadi modal agar generasi kita kedepan adalah generasi yang menguasai data dan informasi dan akhirnya berpengetahuan,” ucapnya.
Selain itu, Syarif Bando juga mengatakan bahwa kalau tahapan ini saja maka Pustakawan yang hebatnya karena memiliki koleksi yang berjuta-juta. Lalu, tahapan yang kedua bagaimana kita memahami apa yang tersirat dari yang tersurat maka tahapan ini pendidikan yang hebatnya sementara tahapan ketiga bagaimana memiliki gagasan Bank dan menggambarkan inovasi baru maka mahasiswalah hebatnya jadi akhirnya kita sampai pada tahapan kemampuan menciptakan barang dan jasa yang bisa kita pakai dalam kompetisi global.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Dardak mengatakaan Literasi bukan hanya menjadi tanggungjawab dinas Perpustakaan tapi Dinas Perpustakaan menjadi penggerak bagi seluruh insan yang ada di perpustakaan.
Sebab itu, Percepatan pembangunan Indonesia adalah manakala minat baca ini di bottom up dari top down,” tutupnya.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Maluku Utara Rahwan K Suamba sebagai team leader Perpustakaan Maluku Utara menjelaskan keikutsertaan peserta pada PLM Nasional sebanyak 30 orang terdiri dari 13 pengelola perpustakaan yang dikoordinir Kepala dinas kearsipan kabupaten Halmahera Utara Yulius Mairuhu dan 11 pengelola perpustakaan yang dikoordinir kepala dinas perpustakaan halmahera barat Silas Palias, S.Pd.M.Pd dan Lima tim sinergi provinsi Maluku Utara.
Lanuut wawan sapaan rahwan, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Maluku Utara dalam kesempatan pameran tersebut memamerkan puluhan hasil kreasi dari sembilan pengelola perpustakaan desa seperti karya tangan pemustaka yang memanfaatkan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial dari masing-masing perpustakaan desa. (Perpus Malut/MS)