Akibat Ingkar Janji, Peserta MTQ Minta Gubernur Malut Evaluasi Karo Kesra Provinsi Malut

oleh -217 Dilihat
oleh
Suasana pertamua perwakilan peserta MTQ dengan Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba

SOFIFI – Meras tidak adanya keterbukaan kepada sejumlah peserta juara satu yang lolos dari enam (6) mata lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XXVIII Tingkat Provinsi Maluku Utara (Malut) yang digelar beberapa waktu lalu di Bumi Fagogoru Weda, Halmahera Tengah untuk dipersiapkan menuju Sumatera Barat mendatangi Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba, Selasa (29/9/20).

Permasalah yang diketahui bermula dari nama-nama yang diusulkan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Dihir Bajo ke Kementrian agama untuk mengikuti MTQ tingkat nasional diduga hanya 24 orang tanpa diketahui oleh peserta lainnya.

Padahal, sebelumnya Karo Kesra telah berjanji bahwa 43 peserta yang menjuarai MTQ tingkat Malut semuanya akan diberangkatkan pada lomba tingkat nasional di Kabupaten Padang, namun yang terjadi tidak sesuai harapan “kata Aswin A Samsuddin salah satu peserta MTQ tingkat Malut usai pertemuannya dengan beberapa perwakilan peserta bersama gubernur di ruang rapat kerjanya di Gosale Puncak Sofifi.

“Semalam kami melakukan komunikasi dengan Bidang Pendataan Kementrian Keagamaan, ternyata tidak semua peserta itu diberangkatkan. Dengan alasan ada pemangkasan anggaran untuk peserta STQ,” katanya.

Menrutnya, Penyabab protes ini karena mereka merasa kecewa dengan janji dari Karo Kesra dengan iming-iming bagi yang menjuarai MTQ akan diberangkatkan untuk mengikuti MTQ tingkat Nasional. Namun, informasi yang mereka dapatkan tidak semua peserta lomba diberangkatkan,”ucapnya degan kesal.

“Kalau tidak bisa berangkatkan semua, kenapa dari awal tidak konfirmasi kepada kami, sedangkan besok sudah penutupan pendaftaran peserta STQ, dan informasi ini sangat tertutup dan mereka sengaja tidak memberitahukan kepada peserta, makanya kami sangat kecewa,”ujar Aswin yang juga salah satu pemenang juara 1 lomba kaligrafi.

Selain itu, kami juga meminta kepada gubernur untuk Karo Kesra (red, Dihir Bajo) harus dicopot dari jabatannya karena tidak efektif dan banyak membuat pelanggaran yang dilakukan kepada para peserta STQ dari Tahun ke Tahun. “Jika masalah ini tidak diindahkan maka peserta MTQ tingkat Malut tidak akan berangkat mengikuti STQ tingkat Nasional. “Kami juga akan bersatu tidak mengikuti event STQ tingkat Nasional Tahun 2021 di Malut,”akunnya.

Sementara, Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba, usai melakukan pertemuan kepada awak media mengataakan, karena sementara Sumatera Barat masih memasuki zona merah akibat terdampak pandemi Covid-19, jadi saya harus berkoodinasi dengan dinas kesehatan dan badan Covid-19 untuk perjalanan ini tidak menjadi hambatan.

Menurutnya, untuk keberangkatan ini harus yang penting- penting saja, dan terlebih peserta harus benar-benar dilihat bahwa mereka betul-betul dalam keadaan sehat-sehat. “Jangan sampai di perjalanan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan,”kata Gubernur.

Lanjut Gubernur,  kedatangan mereka  karena mendengar cuman tiga lomba yang akan di kirimkan, karena itu mereka berfikir kalau cuman tiga mata lomba untuk di kirimkan dari Malut berarti mereka (red peserta) bersepakat untuk tidak boleh ikut,”ucap Gubernur mengutip pernyataan peserta MTQ.

Mendengar ucapan itu, dirinya mengatakan bahwa harus ada 5 atau 6 program yang akan dilombakan. Kalau begitu dari ke 6 mata lomba tersebut, maka peserta dari 1 mata lomba yang mengikuti jangan banyak orang apalagi biasanya dalam 1 lomba itu ada sampai 10 orang atau 20 orang.

Karena itu, saya minta dalam pelaksanaan lomba itu, 1 mata lomba paling banyak hanya dapat diikuti oleh 1 atau dua orang saja, apakah itu tingkat dewasa maupun tingkat anak sehingga tidak membengkak dalam keberangkatan ke sana.

Apalagi, keberangkatan tersebut nanti ada panitia dan sebagainya akan ikut maka nanti hotel itu akan penuh, karena itu perlu dibatasi apalagi itu dari pegawai Biro Kesra yang barangkali ikut berkisar 10 sampai 20 orang. Maka dari itu tidak usah ada dayang-dayang lagi dari Biro Kesra, nanti hotel disana penuh.

Karena itu, saya sampaikan kepada Biro Kesra untuk mengurus satu orang pendamping dari peserta saja, lalu berangkatkan para peserta yang juara satu yang lolos dari enam (6) mata lomba MTQ ke 28 tingkat provinsi Malut kemarin di weda. “Mereka harus diikutsertakan pada lomba tingkat nasional,” ucap Gubernur dengan tegas.

Selain itu dia juga menyampaikan karena anggaran untuk MTQ di Sumatera Barat sangat minim sehingga pemerintah provinsi Malut demi memenuhi anggaran maka kami meminjam uang Haji untuk dipakai sementara buat menambah anggaran sebab Pemrov sangat kekurangan anggaran saat wabah Covid-19 melanda di Malut.

Olehnya itu, tadi saya sudah sampaikan untuk kabid dari Biro Kesra untuk segera koordinasikan dengan Kanwil Kemenag semua, sebab pendaftaran ini besok sudah berakhir, tetapi mereka sampaikan kepada saya bahwa mereka sudah buat daftar.

Sehingga saya suru daftar dulu nanti terakhir baru kita lengkapi, sekarang sudah harus dilengkapi semua semetara kita terlambat. “Jadi didaftarkan dulu segera sampai besok didaftarkan, nanti baru siapkan administrasi dan sebagainya.

“Terpenting mereka semua bisa berangkat, karena ini kondisi di Padang juga masuk zona merah, Jabar juga merah.

Karena itu saya minta agar badan Covid-19 di Malut dan Kadis Kesehatan bekerja sama dengan panitia Kesra untuk mengawal penuh untuk bisa memberangkatkan mereka semua dengan meneliti bahwa mereka semua dalam keadaan sehat-sehat, sebab ini dalam perjalanan yang jauh. (**)

No More Posts Available.

No more pages to load.