Sikapi Kunjungan BNPB, Sekda SBB Nyatakan Penanganan Pengungsi akan Dilakukan Sesuai Validasi Data

SBB – Terkait kunjungan Rombongan Badan Nasional Pengangulangan Bencana (BNPB) yang mengunjungi Posko Lapangan Penangganan Darurat Bencana Gempa Bumi, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) di Desa Waimital dan tempat pengungsian warga Kairatu di Markas Komondo Pendidikan Latihan Tempur (Dodiklapur), Gemba, Kairatu pada, Kamis (10/10/2019). Sekretaris Daerah SBB, Ha Mansur Tuharea kepada sejumlah awak media menyatakan, banyak pencerahan yang sudah diberikan oleh Tim BNPB soal Penanganan Pengungsi di SBB.

“Besok Kita akan bergerak menangani lebih baik lagi, dengan bekal penguatan-penguatan dari BNPB, maka Kita akan lakukan secara maksimal, yang masih kurang akan kita benahi,” kata Tuharea.

Menurut Tuharea, salah satu yang menjadi sorotan dari BNPB adalah masalah pengumpulan data pengungsi yang benar, pasalnya sesuai arahan Pempus Mereka bekerja sesuai dengan data yang valid. Karena itu, Sekda SBB juga meminta, bantuan awak Pers untuk menggali informasi dari sumber-sumber yang jelas dan kredibel.

Menurutnya akan bentuk Media Center sehingga Pemkab SBB bisa memberikan jawaban yang sebaik-baiknya terhadap masalah-masalah pengungsi yang beredar di Masyarakat.

“Kita juga Manusia pasti ada kekurangannya, karena itu kalau ada persoalan koordinasilah supaya Kita bisa sama-sama bergerak,” cetusnya.

Terkait data pengungsi Menurut Tuharea, saat Hari Pertama Gempa yang bermagnitudo 6,8 SR pada Kamis, (26/9/2019) menimbulkan kepanikan massal, sehingga banyak Warga yang mengungsi ke tempat tinggi di Hutan- Hutan. Dan saat itu jumlah pengungsi tercatat 100 ribu lebih.

Dari data yang berhasil dihimpun media ini, data masyarakat yang mengungsi akibat Trauma Bencana berjumlah 26.877 KK atau 107.733 jiwa. Tetapi setelah dilakukan verifikasi data berdasarkan kerusakan Besar Sedang dan Ringan maka total jumlah pengungsi akibat Bencana Gempa Bumi adalah sekitar 20 ribu jiwa, data yang dihimpun adalah 6.983 KK sementara jumlah jiwa adalah sebanyak 25.888 Orang.

Menurut Sekda, data jumlah pengungsi tersebut didapatkan berdasarkan presentasi dari Camat setiap Kecamatan dan Data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) SBB.

“Persoalannya kalau Dia tidak terdaftar di Capil, atau tidak memiliki KK maupun KTP elektronik maka sulit untuk dilayani bantuan, tetapi Kita akan coba cari bantuan lainnya,” ungkapnya.

Sekda menyatakan, dengan dirilisnya data tersebut maka secara otomatis bantuan tersebut hhanya diperuntukkan bagi korban yang terdampak bencana, karena itu meski tidak melarang Masyarakat untuk mengungsi tetapi, Ia menghimbau Mereka untuk mandiri.
Rombongan BNPB yang mengunjungi SBB dipimpin oleh Direktur Penanganan Pengungsi pada Deputi Bidang Penanganan Darurat, Johny Sumbung.

Redaksi: Nicko Kastanja

565 View

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *