
TERNATE – Gubernur Maluku Utara (Malut), KH. Abdul Gani Kasuba, Lc selaku Dewan Penasehat Sibualamo Malut resmi mengukuhkan Badan Pengurus baru Sibualamo Malut periode 2019 -2024. Yang berlangsung di Gedung Duafa Center, Jumat, 15 November 2019 malam.
Dalam sambutannya, Abdul Gani Kasuba menyampaikan, Malut memiliki puluhan suku sehingga daerah ini milik kita semua.
“Sibualamo sebagai rumah perkumpulan untuk siapa saja. Olehnya itu jangan membeda-bedakan atau mengkotak-kotakan diantara kita,” kata Gubernur.
Lanjutnya, dirinya mengatakan bahwa dibawa kepemimpinannya saya, saya tidak mau hanya memilih satu suku saja, tetapi melainkan semua suku yang ada di Malut harus dilibatkan dalam membangun daerah ini kedepannya.

“Negeri ini bukan milik siapa-siapa tapi milik kita semua. Untuk itu saya tidak mau adanya perpecahan. Mari kita bekerja untuk semua orang untuk Maluku Utara Sejahtera,” tegasnya.
Menurutnya, Sibualamo sebagai rumah perkumpulan dari kita semua, dari puluhan suku yang terdapat di daerah ini. Gubernur dua periode ini juga mengingatkan perjuangan para leluhur terdahulu dari empat kesultanan yang telah berkorban dan susah payah untuk membangun kesatuan dan kebersamaan di Malut.
Olehnya itu, marilah kita harus menjaga apa yang telah diperjuangkan oleh empat kesultanan selama ini,” ajaknya.
Sementara diwaktu yang sama, Ketua Umum Pengurus Sibualamo yang baru dilantik, Saifudin Djuba dalam mengatakan, peradaban kehidupan orang Tobelo-Galela di mana Bangsaha sebagai rumah peradaban orang Galela dan Halu sebagai Peradaban orang Tobelo.
“Kedua rumah ini kemudian di terima sebagai Dodolom Matahu atau rumah pertemuan yang dalam dialeg bahasa Galela menyebutnya Sibualamo sedangkan Tobelo menyebut Hibualamo yang keudanya bermakna rumah bersama,” ucapnya.
Tak hanya itu, dirinya juga menyentil sedikit terkait Sejarah Ekspansi Canga ikut memberikan hasil yang positif terhadap keutuhan NKRI.
“Kuncinya kita adalah Tahu Moi yang pada saat ini generasi dengan semangat Canga harus tetap mewujudkan, melestarikan dan memelihara nilai-nilai peradaban yang tumbuh yang berdumber dari para leluhur,” akunya.
Dirinya juga berpesan agar senantiasa menjaga eksistensi yang mengandung hakekat menjunjung tinggi nilai kebersamaan, persatuan, persaudaraan, toleransi dan gotong royong.
Adapun dalam kegiatan ini memiliki tujuan yaitu menyatukan pikiran dan eksistensi generasi Sibualamo di Jazirah Moloku Kie raha. selain itu juga sebagai medium berkumpul, berkomunikasi, para sesepuh dan seluruh generasi canga se Maluku Utara.
Sekedar diketahui, pengangkatan Pengurus Sibualamo Malut berdasarkan surat keputusan nomor : 01 KPTS/SMU/X/2019 tanggal 25 Oktober 2019 tentang pengangkatan pengurus Sibualamo Maluku Utara periode 2019-2024 yang diketuai oleh Saifudin Djuba dengan jumlah pengurus sebanyak 27 orang.
Kegiatan yang bertema Eksistensi Sibualamo dalam Perspektif Bhineka Tunggal Ika juga dihadiri oleh Bupati Halsel, Bahrain kasuba, Perwakilan Polda Malut, Perwakilan Danrem 152 Babullah Ternate, Rektor Ummu Saiful Deni, Anggota Dewan Kota Ternate Merlisa Marsaoly, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama sejumlah mahasiswa dan pelajar di Kota Ternate. (MS)