Tiga Nama yang Sukses Ini Adalah Kebanggaan Negeri Cendrawasih

oleh -336 Dilihat
oleh

FAKFAK – Tiga nama ini, yakni Dr. Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden., Mayjend. H. Ali Hamdan Bogra selaku Pangdam XVIII Kasuari di Manokwari., dan Drs. H. Ali Baham Temongmere, M.TP, selaku Sekda Kab. Fakfak adalah jajaran orang sukses yang menjadi kebanggaan Negeri Cendrawasih.

Pada masa mengenyam pendidikan, ketiga anak Negeri Cendrawasih senama itu berdomisili di dua rumah. Ali Hamdan Bogra tinggal dengan Mantri Mandesi sedangkan Ali Baham sendiri tinggal serumah dengan Ali Mochtar Ngabalin, sekitar tanjung wagom atau Kompleks Puskesmas Wagom di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat. Dengan keseriusan dan tekat yang besar, ketiganya itu meraih kesuksesan yang luar biasa.

Menurut Ali Baham Temongmere saat dikonfirmasi media ini di ruang kerjanya, mengatakan bahwa, H. Ali Hamdan Bogra seangkatan dengan kakaknya, mereka sangat akrab meskipun berbeda jurusan di Sekolah Tingkat Menengah. dari keakraban itu sehingga dirinya ada disitu.

Diceritakan oleh Ali Baham, masa itu, Pantai Jalan Puskesmas Wagom ada sebuah batu besar yang indah, dimana sering dijadikan tempat belajar mereka bertiga. Sambil belajar di tempat itu juga, mereka sering menonton orang mencari siput hingga air pasang baru kembali pulang.

“Suatu hari saya dan Pak Hamdan sedang belajar di batu indah itu datanglah seekor anjing yang mengganggu sehingga kami mengejarnya, itu sebuah kisah yang paling kami ingat,” katanya dengan penuh tawa.

Dikatakan juga, Pak Hamdan adalah orang yang rendah hati, baik dan tegas. satu ciri khas paling diingat dari Pak Hamdan adalah ketawanya.

Ali Baham juga menceritakan, setelah Pak Hamdan tamat dari sekolah tingkat menengah dan melanjutkan ke AKABRI disitulah mereka mulai berpisah.

Sedangkan Pak Ali Mochtar, kata Ali Baham sudah seperti adiknya, orang tua Pak Ali Mochtar sudah seperti bapak dan ibu saya, karena pada saat itu, saya tinggal bersama mereka (Keluarga Ngabalin).

“Satu hal yang luar biasa dari keluarga Ngabalin tidak membedakan antara anak kandung dan anak yang tinggal sekolah, semua diperlakukan sama dan binaan salat kontrol setiap waktu,” tuturnya.

Dijelaskan, hampir semua yang tinggal di keluarga Ngabalin ini bisa dikatakan sukses. contonya kakak saya, Samsudin Temongmere yang dulu kepala PLN pertama di Fakfak, maupun keluarga Ngabalin itu sendiri, seperti Mohammad Ngabalin, Jafar Ngabalin dan yang lainnya.

“Itulah kedekatan saya dengan Pak Ali Mochtar Ngabalin,” tuturnya.

Dijelaskan juga, Komplek Puskesmas Wagom merupakan pindahan dari sungai yang pindah kesitu. Rata-rata anak disitu sukses, termasuk Dula Al hamid, Salim Al hamid, Muhammad Al hamid dan kami bertiga Ali ini.

“Ternyata batu bagus dan indah di Pantai Wagom yang dijadikan sebagai media belajar pada saat itu, serta berlaku rendah hati dan tetap selalu sujud kepada yang kuasa merupakan kunci kesuksesan,” kisahnya.

Ali Baham pun berpesan, belajar itu dimana pun tempatnya apapun medianya yang penting niat dan keihklasan kita, di pantai maupun di batu, tidak perlu seberapa mahalnya media yang penting kita menikmati dan tetap tulus menjalani serta selalu ingat kepada yang Kuasa. (Thyne)

No More Posts Available.

No more pages to load.